17 November , 2011
Jam 11 malam,
diatas tempat tidur…
kisah kepompong-kepompong
yang hendak merubah dirinya menjadi kupu-kupu…
Setiap orang tak pernah bisa
memilih garis keturunan mereka saat mereka lahir, apakah ia berasal dari keluarga bangsawan atau keluarga fakir
sekalipun…
Termasuk
aku,,, keluarga ku memang keluarga
sederhana.. tapi kasih sayang keluarga tak pernah berhenti mengalir dalam hidup
ku.. sungguh aku bangga punya mama sama ayah seperti orang tua ku, mereka
mengajarkan anak-anaknya cara memaknai hidup, bagaimana berjuang di kehidupan
yang keras ini, bagaiaman bertahan di lingkungan yang kurang nyaman sekalipun…
bukan kemilau harta yang mereka wariskan buat aku dan kakak kakak ku, melainkan
ilmu yang bermanfaat buat kami semua.. ayah yang sabar mengajarkan ilmu agama
untuk pegangan hidup kami,. Mereka
mengajarkan kami dengan sabar agar kelak kami bisa menjadi kebanggaan buat
mereka, bangga saat mereka menceritakan masa depan kami kepada teman-teman
mereka, sungguh besar Kuasa Allah bersama orang-orang yang ikhlas dan sabar…
Allah memang telah mempersiapkan
rencana2 terindah buat semua hambanya… termasuk kami sekeluarga… kami
(anak-anak ayah dan mama ku) diajarkan bagaimana disiplin dalam kehidupan
sehari-hari, mulai bangun pagi, sarapan, berangkat sekolah, pulang sekolah,
sampai malam tiba… diatur dengan jadwal yang teratur… ayah dan mama tidak
mengaharuskan kami untuk menjadi juara kelas, namun keyakinan dan kemauan keras
kami sendiri yang ingin menjadi nomor satu di kelas selalu bisa mewujudkan
impian-impian kami….
Dari tahun ke tahun, step by
step kami terus belajar arti hidup ini, kegagalan demi kegagalan memang sering
kami lewati.. namun dari kegagalan kegagalan tersebut kami semua mengambil
hikmah dan pelajaran untuk bangkit menjadi yang terbaik… kekalahan dan
kekecewaan, perasaan malu dan takut pun seiring datang menghadang dan menguji
dalam liku liku kehidupan kami.. tapi dengan adanya situasi seperti itu lah
yang menempa kepribadian kami menjadi kepribadian yang lebih baik dan tangguh,
tidak mudah putus asa, dan selalu optimis…
Saat kami SD,
memang tidak bnyak prestasi yng kami peroleh.. baik di bidang akademik maupun
eksul, karena pada saat SD lah kami sedang ditempah untuk menjadi pribadi dan
sosok yang siap tampil di kemudian hari… saat SD aku hnya sekali menjadi juara
1 dalam kelas, selebihnya, juara 2, 3, 4,dan 5.. Alhamdulillah tidak pernah
keluar dalam lingkaran 5 besar.. begitu juga rini, nilai dan juara ku sama rini
selalu kejar-kejaran.. rini memang penyemangat dalam hidup ku.. aku selalu
cemburu saat dia mendapat nilai lebih tinggi dikelas.. saat itu kami selalu
berpacu untuk menjadi siapa yang lebih unggul diantara kami, jadi tidak heran,
kalau dirumah.. memang kami yang paling menonjol soal prestasi akademik… saat
SD ayah juga mendaftarkan kami untuk mengikuti les bahasa inggris, mengisi
waktu luang kami di sore hari… kami sangat bersemangat saat itu,, banyak teman
yang ikutan les, jadi kami bertambah semangat,, setiap hari menghapal kosa kata
baru, menyanyi dengan bahasa asing, mengerjakan tugas, sungguh senang sekali
rasanya saat itu, kami tidak ingin membuat ayah sama mama kecewa, kami belajar dengan
sungguh sungguh, akhirnya dengan kesungguhan itu, rini berhasil menduduki
peringkat kedua saat itu, aku menduduki juara 4 dari kurang lebih 100 siswa..
selain les bahasa inggris, ayah juga memanggil guru mengaji untuk kami, mengaji
tilawah Alquran, mengaji dengan indah yang dilakukan sehabis magrib sampai
menjelang isya.. les mengaji diadakan selama 2 kali seminggu..
Ayah dan mama memang menginginkan yang terbaik buat
anak-anaknya.. kakak ku yang paling tua
sekolah di pesantren terbaik saat itu, walau jaraknya cukup jauh dari tempat
kami tinggal… menyusul dengan abang ku yang sekolah dipesantren namun pesantren
pilhannya tidak jauh dari rumah.. smntara kami masuk SMP yng tidak ada
kaitannya dengan sekolah yang berbau islam… saat itu kesibukan kami mulai
bertambah,bukan hanya sebagi siswa-siswi disekolah.. namun di bidang eksul,
yaitu kaligrafi..
Ayah ku memang hoby dibidang
kaligrafi, pada zamanya ayah terkenal di seantero SUMUT, selalu menjadi sang
juara dan buah bibir.. ayah tak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada,
beliau menuangkan dan mewariskan ilmu nya pada anak-ananknya… kami latihan
setiap hari secara rutin.. setiap malam sehabis mengerjakan tugas sekolah, saat
itu kami mulai ikut event-event yang sering di sebut dengan MTQ atau Musabaqoh
Tilawatil Quran.. awalnya tingkat desa, kemudian antr kecamatan, kabupaten,
sampai propinsi..
Walau kami sering ikut MTQ ,
kami memang tak pernah melupakan sekolah, kami selalu megejar tugas yang sempat
ketinggalan, soal ketidak hadiran kami telah menyertakan surat dispensasi dari
instansi terkait.. saat SMP kami juga menjadi juara kelas.. bukan hal yang
mudah memang untuk menjalankannya.. namun kami memang saat senang dengan
segudang kegiatan.. soal teman, kami punya banyak teman di sekolah.. dari mereka
juga kami banyak belajar mengejar pelajaran yang sempat tertinggal Karena
kegiatan di luar sekolah.. bahkan jika ada waktu luang, sore hari ayah mengajak
kami mengajar dipesantren.. ayah mengajarkan kepada kami bagaimana caranya
mengajar dan mentransfer ilmu kepada
orang lain dengan baik, niat kan karena Allah, sehingga ilmu yang kita punya
menjadi ilmu yang bermanfaat, itu pesan ayah pada saat itu.. awalnya memang
susah mengajar, namun pelan pelan ayah mengajari kami dengan sabar, kami mulai
bisa beradaptasi, mulai nyaman, dan akhirnya setiap minggu kami datang ke
pesantren untuk mengajar.. sungguh seru sekali rasanya,, jadi selain punya
teman di sekolah, kami juga punya teman di lingkungan pesantren, berbagi
cerita… bahkan teman teman dari pesantren sering datang kerumah jika mereka
libur sekolah..
Tapi memang bukan semua perjalan
hidup yang kami alami begitu mudah semudah membalik kan telapak tangan untuk
mencapai itu semua, ayah memang agak sedikit keras.. aku baru tahu kalau itu
semua memang untuk kebaikan kami,untuk masa depan kami.. ayah juga pernah membentak kami saat kami latihan, terkadang tangan ayah juga
melayang di pipi atau di kepala, terkadang tak kuat menahan bulir bulir air
mata sehingga air mata itu terjun bebas di pipi pipi kami.. mama juga gak bisa
membela,, mungkin karena mama tahu memang kami yang pemalas, atau kami yang tak
penurut kata ayah… atau memang harus dengan cara seperti itu cara ayah mengajar
kami .. ayah semakin keras jika kami akan mengikuti pertandingan, jadwal latihan
ditambah dan diperketat.. terkadang harus tidur agak larut.. mama gak pernah
ikut campur tngan soal latihan kami, sesekali beliau hanya melihat kami di
ruang latihan sambil membuat kan kami susu panas atau bandrek, minuman kesukaan
kami saat itu..
Kami mulai sering wara wiri ikut
ikut MTQ, kami mulai jarang hadir di sekolah, cobaan dari sekolah datang.. kami
kena tegur guru, kepsek dan staf pengajar.. tapi Alhamdulillah semua teratasi
karena prestasi.. akhirnya usaha dan Doa kmi di dengar Allah… sejak SMP kami
mendapat kn beasiswa dari pemkab karena prestasi dibidang ekskul kaligrafi ini…
aku juga sempat bawa nama sekolah untuk pertandingan 17 san saat itu yang
diadakan se kabupaten, dan aku berhasil menjadi juara 1.. memang setelah
kesulitan akan ada kemudahan..
Pundi
pundi uang telah kami dapatkan dari bidang ini, kami semakin semangat belajar
kaligrafi, karena dengn uang itu kami bisa mendapatkan apa yang kami mau tapi
tentunya dengan seizin ayah sama mama… cobaan datang lagi menyapa jiwa jiwa yang
tak pernah putus asa dn selalu penuh semngat dan jiwa yang haus prestasi ini..
kami tidak diperbolehkan ikut dari kecamatan tempat kami tinggal, alasannya
sepele, karena kami sudah terlalu sering juara… terjadi perbedaan
pendapat,harusnya bersyukur karena nama kecamatan kami menjadi lebih baik di
tingkat kabupaten, disisi lain, ada pendapat yang kurang setuju karena
bagaimana anak-anak di desa kami akan maju jika yang mereka hadapi
senior-senior mereka… saat itu ayah
sibuk bukan main, ayah sibuk mencari tempat atau daerah yang mau menerima kami,
tidak mudah buat ayah dan mereka.. karena kami sekeluarga.. aku masih ingat
betul perjuangan ayah saat itu.. subhanallah.. Akhrnya kami dapat tempat yang
mau menerima kami.. ayah memang sedang memperjuangkan masa depan kami…
Alhamdulillah di pertandingan MTQ saat
itu kami semua menyabet juara,.. Sifat
manusia itu ada yang baik dan ada yang buruk.. syirik, saat keluaraga kami
bahagia, perilaku yang santun dan sopan dli lingkungan sekitar,, cukup banyak
kabar yangkurang sedap beredar tentang kami, mengenai kami yang tak mau ikut
dari kecamatan kami tinggal dan lebih memilih daerah lain.. astgfirullah..
sungguh fakta yang berbanding terbalik, ayah hanya tersenyum mendengarkan kabar
kabar itu.. sementara kami yang masih kecil kecil menanggapi ny dengan emosi…
Tahun berganti tahun.. kakak
tertua ku tak lagi duduk di bangku SMA, dia sudah masuk ke universitas, smntara
aku rini dan abang ku yang nomor 2 sudah tak lagi duduk di bangku SMP, namun
kami telah masuk ke jenjang SMA kami sekolah di MAN .. smtra adik terkecil ku
masih duduk di bangku kls 6 SD.. setiap
hamba Allah pasti punya masalah yang
berbeda-beda sesuai dengan kemampuan ia menyelasaikan masalahnya,,agar ia terus
naik kelas untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh lagi.. itu lah kami, di
saat seperti ini punya masalah kami masing2.. punya cara untuk menyelasaikannya
masing2 dan punya pandangan yang berbeda beda pula,, kami bukanlan anak kecil
lagi.. tanggung jawab kami tak lagi sperti dulu..
Tidak semua anak anak dalam
sebuah keluarga itu baik selamanya, buruk selamanya, terkadang ia harus
melewati suatu fase sulit untuk menyadarkan jiwanya yang sempat salah arah… Aku
, rini dan kakak tertua ku, kami anak cewek yang penurut dikeluarga.. kami tak
mau menjadi beban sama ayah dan mama.. smntara abang dan adik ku anak laki laki
di keluarga kami yang terkadang suka buat ulah..
Sejak
SMA, aku dan rini dan kakak tertua ku saat itu sibuk mengikuti MTQ di luar
SUMUT bahkan di luar SUMUT.. pengalaman yang luar biasa bisa ikut diluar
SUMUT.. kami tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.. kami jarang masuk kelas,
padahal aku dan rini saat itu berada dikelas unggulan, apa lagi kami yang dari
SMP masuk ke sekolah yang berbau islam, kami banyak mendapat hambatan..
khususnya dibidang bahasa arab,, kami gak punya basic bahasa arab sekali pun..
dari SD sampe SMP kmi hanya mengikuti les bahas inggris di luar sekolah untuk
menambah ilmu pengetahuan kami dibdang bahasa asing, saat itu ayah dan mama
bilang kalau bahasa inggris itu penting … sampe akhrinya seminggu, 2 minggu
sampe 3 minggu kami tak masuk sekolah.. terlalu asyik mencari pengalam diluar
sekolah, mencari teman baru dan mencari ilmu-ilmu baru.. hasilnya memang luar
biasa.. apa yang kami inginkan Alhamdulillah Allah tidak mengizinkan kami
kecewa.. kami menorah prestasi dimana-mana.. dari kabupaten, propinsi sampe
akhirnya aku dan kakak tertua ku lulus untu berangkat ke tingkat nasional di
kendari sulawesi tenggara.. subahanallaaah.. aku sungguh bangga saat itu..
sementara abang dan adik ku yang paling bungsu.. memang pretasi mereka di
bidang akademik dan kalirgrafi tak secemerlang kami.. mereka biasa saja dan tak
terlalu menonjol..
Lagi
lagi Aku dan rini dapat teguran dari pihak sekolah, mama sama ayah sering
datang untuk rapat mendadak hanya mempermasalahkan kehadiran kami disekolah..
kami telah mengikuti semua apa yang diinginkan pihak sekolah.. tapi gak semudah
itu , ada syarat terberat dan agak sedikit membuat malu kedua orang tuaku saat
itu.. sungguh itu saat saat yang tak bisa kuterima , karena membuat mereka
kecewa.. sedih rasanya.. aku dan rini harus tinggal kelas.. astgfirullaaaah,
sekejam itu???? Sungguh tak bisa ku bayangkan.. akhirnya setelah negoisasi
dengan pihak sekolah, kami akhrinya bisa naik kelas tapi dengan syarat agar
kami bisa meningkatkan prestasi kami di
bidang akademik, jika selama satu semester saat kami duduk di kelas 2 tidak
menunjukkan perubahan yang positif, maka kami di kembalikan di kelas satu lagi,
tidak ada yang tahu soal ini, teman bahkan guru, hanya wali kelas dan kepala
sekolah yang tau soal maslah ini…
Kenyataan yang tak bisa aku dan
rini terima.. saat kami duduk di kelas 2, saat itu lah prestasi kamu meroket,
cara belajar kami berubah total.. alhdmulillah di tahun itu tidak ada jadwal
MTQ.. jadi bisa focus di sekolah.. kami yang dulu tidur jam 10 atau jam 11
malam.. kini tidur diatas jam 12, terkadang tidur jam 1atau jam 2.. kebiasaan
itu terus berlanjut,, kami rajin bertanya saat dikelas, kami jadi siswa yang
super rajin,, selalu berpacu untuk menjadi yang terbaik dikelas, aku juga gak
mau kalah dnegan rini.. aku ingat betul jika nilai PR ku jelek, buku PR aku
sembuyikan dari rini, besoknya aku terus mengasah otak untuk terus menjadi yang
terbaik diantara aku dan rini.. Alhamdulillah sungguh rini adalah kado terindah
buat hidup ku, Karena tanpa rini mungkin aku tak sesemangat ini.. aku juga gak
pernah lagi dapat nilai jelek di kelas.. dengan rini aku bisa berbagi, semua
hal.. kesenangan, kebahagiaan, kesedihan.. semuanya aku lalui bersama rini..
saat pergi sekolah berangkat sama2, pulang sekolah menuju rumah kami selalu
menghabiskan waktu dengan tertawa.. aku dan rini sangat suka tertawa dan suka
buat lucu2.. ahhhh indahnya saat itu.. hal yang tak pernah aku lupakan.. jika
di dalam bus saat pulang sekolah, kami selalu tertidur, karena kelehan, sampe
sampe kami pernah kelewatan dan harus turun jauh dari simpang rumah.. lucu dalan
malu nya kami saat itu..
ujian mid dan ujian akhri smsester terlewati,
Alhamdulillah tak ada kendala.. saat pembagian rapor, ayah sama mama datang
untuk mengambil rapor kami.. mama mengambilkan rapor ku, sementara ayah
mengambilkan rapor rini.. dag dig dug jantungku berdengup kencag saat itu..
saat itu aku juga melihat wajah mama yang sedikit cemas, nama ku tidak dipanggil
diawal, bahkan saat hampir semua orang tua murid menerima rapor anak anak
mereka, mama belum juga dipanggil, aku semakin cemas. Sesaat nama ku
dipanggil.. mama maju, tapi muka mama kusut.. mama mengampiri ku diluar
ruangan.. gak da senyum.. buru2 ku ambil rapor ku.. ku lihat halaman rapor ku
untuk semester ini, dan ternyataaa… subhanallaaah, ada angka 1 tertera di
situ.. itu artinya aku menjadi siswi nomor satu di kelas ku saat ini.. mama
tersenyum bangga.. Bagaimana dengan rini?? Karena kami beda kelas, cepat2 aku
lihat dy, Alhamdulillah dy berhasil juara 2.. subahanallaah.. Alhamdulillah aku
berucap syukur..
Saat kami lagi bersemangat di
sekolah untuk terus mengukir prestasi.. tawaran MTQ datang, aku yang udah lama
gak ikutan MTQ pingin ikut, pingin ketemu kawan2, pingin mencari ilmu lebih
tentang kaligrafi.. pingin mencari pengalaman baru lagi.. aku putuskan untuk
ikut,, seminggu, 2 minggu bahkan sampe 3 minggu, alhadmulillah
prestasi-prestasi baru pun terukir kembali.. bahkan aku sudah tidak tahu lagi
sudah berapa kali aku mengikuti MTQ dan sudah berapa piala yang berhasil kubawa
pulang kerumah..
Saat kembali ke sekolah,
semangat kami tak pernah luntur, aku dan sirini yang haus prestasi semakin gila
belajar.. hari –hari kami hanya belajar, mengejar pelajaran yang tertinggal
selama beberapa minggu, kami semakin giat bertanya di dalam kelas mana
pelajaran yang tak kami pahami, kami selalu aktif di dalam kelas, semakin
terlihat persaingan diantara teman teman ku di kelas, aku bahkan khawatir posisiku sebagai juara
pertama dikelas.. seperti kebanyakan orang bilang, mempertahan kan itu lebih
susah ketimbang mendapatkan nya… sampe akhrinya ujian kenaikan kelas, peristiwa
1 semester lalu akhrnya terulang lagi, Allah melihat kerja keras, dan ketekunan
kami.. kami bisa mempertahan kan prestasi yang membuat bangga mama sama ayah..
menjadi siswi nomor satu dikelas. akhirnya kepala sekolah dan wali kelas kami
saat kami di kelas satu sudah percaya dengan kami, sekarang kepala sekolah
sudah lebih mudah memberikan kami izin untuk pergi ikut MTQ, apa lagi saat aku
menjadi juara satu putri di bidang kaligrafi di ajang PORSENI se SUMUT tahun
lalu, aku berhasil mengaharumkan nama sekolah di tingkat propinsi saat itu..
pengahrgaan dari kepala sekolah dan pujian dari guru guru yang kuterima saat
itu cukup membuktikan bahwa kegiatan di luar sekolah tak mengalangi kami untuk
berprestasi di dalam sekolah, bahkan kegiatan ekskul sekalipun dapat
mengharumkan nama sekolah, sungguh aku dan rini telah membayar tuntas dan lunas
atas kekecewaan yang mama dan ayah rasakan saat mereka mengetahui kami naik
kelas “bersyarat”. Ternyata itu lah hikmah Allah atas kejadian setahun yang
lalu, kejadian saat kami naik kelas bersyarat.. karena kejadian itu, semangat
kami bagai api yang tersiraam bensin, terus berkobar untuk membuktikan diri
kalau kami mampu … saat itu kami memang
menjadi buah bibir di sekolah, di kantor, dan sering keluar masuk ruangan
kepsek.. kepala sekolah ingin kami membuat kaligrafi diruang lab.bahasa yang
baru selesai dibangun.. ada delapan kaligrafi untuk ukuran tripleks panjang dan
enam kaligrafi ukuran karton manila.. saat itu banyak juga guru2 yang memnta
kami untuk membuat kan kaligrafi dirumah mereka…
Saat kami duduk di kelas 3 SMA,
kami tak pernah mengurangi jadwal kami dliuar sekolah, mama sama ayah juga tak
pernah menghalangi kami untuk terus mengibarkan sayap sayap mungil kami dluar
sekolah.. tak cukup belajar sendiri, kami mengikuti bimbel di medica saat itu,
sungguh saat kelas tiga merupakan saat yang menyenangkan buat aku dan buat
rini..aku dan rini harus bangun pagi untuk berangkat sekolah, pulang sekolah
kami harus mengikuti les diluar sekolah, pulang les sampe jam 7 lewat, aku
ingat betul saat mama, abang dan adik ku menjemput aku dan rini di simpang
menuju rumah kami yang kebetulan mengendarai mobil, kami duduk sambil membaca
buku buku pelajaran atau sekedar mengulang pelajaran yang tadi, membahas soal ,
memanfaatkan waktu saat menunggu jemputan datang.. sesampai dirumah, kami mandi, sholat, makan,
trus lanjut lagi buat belajar, karena asyiknya kami terkadang sampe lupa
waktu,, tidur jam 2 atau jam 3 lebih.. itu tidur tidur ternikmat yang kami
rasakan, itu semua kami lakukan demi mencapai cita cita selanjutnya, meneruskan
pendidikan ke perguruan tinggi nomor satu di SUMUT, Universitas Sumatera Utara.
sholat, mengaji, tidak pernah kami lupakan, kami menambahkan dengan sholat
sholat duha jika istirahat pertama di sekolah, puasa sunnah, infak atau
sedekah, sholat malam, semoga perjuangan kami menuntut ilmu benar benar di
ridhoi Allah.. dengan izin Allah semua bisa terjadi..
saat
kelas satu SMA kami pun tetap mengajar, kadang di pesantren, kadang di luar
pesantren.. waktunya terjadwal dengan baik,, kadang lelah datang menghampiri..
tapi kami tetap semangat melewati hari hari kami.. soal honor, alhadulillah bisa buat masuk rekening,
di sela sela kami mengajar, les bimbel di luar, kami harus tetap latihan
kaligrafi.. kami benar benar harus menyeimbangkan semua kegiatan kami.. semester pertama, kami tetap bisa mempertahan
kan prestasi kami dulu saat kami duduk di kelas 2, menjadi juara 1 di
kelas.. kegiatan MTQ memang tak pernah
berhenti, kami selalu mendapat tawaran untuk ikut MTQ, saat itu kami baru
selesai ujian akhir sekolah.. karena tak da kegiatan setelah itu, kami memenuhi
permintaan untuk ikut menjadi peserta MTQ di lampung.. saat kami berangkat,
saat itulah pembagian rapor.. tanpa kehadiran aku sama rini, mama dan ayah
mengambil rapor ke sekolah.. aku mulai cemas,, bisakah aku tetap mempertahan
kan posisiku di nomor satu? Belakangan ku lihat teman teman ku semakin giat belajar,
semakin rajin, dan semakin sering bertanya di kelas, soal nilai kami selalu
kejar kejaran.. aku sungguh khwatir saat itu.. saat pesawat landing(mendarat)
di Jakarta jam 11 pagi.. ayah menelpon aku.. kasih kabar kalau ternyata aku
juara 1, subhanallaaaaah.. sungguh rencana Allah begitu indah.. bagai mana
dengan rini?? Dia juga bisa juara 1, bahkan dia mendapat juara umum di sekolah…
Allahu akbar.. udah dapat juara, dapat liburan gratis lagi.. jalan ke Jakarta,
kelampung.. subhanallaaahh, maha kuasa Nya Allah.
Saat
tampil di lampung, ini merupakan lawan2 terberat ku, aku benar benar latihan..
lawan main bukan hanya orang SUMUT, tapi SESUMATERA.. dari ujung aceh sampe
lampung… dan alhamdulillahnya saat itu aku bisa menjadi juara kedua, rini
menjadi juara ketiga.. waaahh ini benar benar sederet pengalaman terindah dan
tak kan pernah bisa aku lupakan..
sepulang dari lampung, aku harus ikut MTQ di pekan baru,, capeknya bukan
main.. tapi sudah tanda tangan kontrak, gak bisa dibatalin.. dengan sisa tenaga
dan semua masalah aku serahkan sama Allah, aku main dengan segenap upaya dan
tenaga yang masih tersisa.. bahkan aku tak mengharapkan apa2 dari sini.. hanya
memenuhi janji, namun Allah berkehendak lain, jdodh dan rezeki gak kemana.. aku
masuk final, artinya aku harus lomba lagi buat tadning di final.. lawannya
bukan main,,, senior senior semua, dan aku anak botol, anak ingusan laah..
sungguh, aku benar2 pasrah.. saat semuanya terlewati, seharian aku benar benar
istirahat dirumah.. malam pengumuman tiba, yang namanya masuk final, berarti
setidaknya juara 3 sudah ada dalam genggaman.. namun kenyataannya??? Aku bisa
juara 2, kenapa bisa?? Ternyata senior yang jadi lawan ku itu melakukan
kesalahan dalam karyanya alhasil aku bisa menduduki posisi kedua.. subhanaalllllaahh…
maha sempurna Nya rencana Allahh.. saat itu rini berhasil menjadi juara 3,
padahal dia gak ikut final.. Cuma senior nya kena diskualifikasi karena sudah
main di daerah lain.. memang rezeki gak kemana.. soal hadiaaah.. hmmm masuk
rekening donk.. Alhamdulillah yaa, sesuatu banget..
saat
pulang kerumah, keesokan harinya aku mendapat undangan untuk menghadiri ulang
tahun DEPAG di lapangan pusat kota, dan ternyata pas acara hari H, aku
diumumkan menjadi siswa berprestasi, diumumkan di depan banyak orang, di depan
siswa2 dari seluruh sekolah yang da di kota ku.. aku termasuk siswa
berprestasi?? Subhanalaaah, gak nyangka sebelumnya , kok bisa tiba2 menjadi
siswa terpilih.. subhanaaaalllahh, lagi lagi aku berdecak kagum atas semua
rencana Allahh.. dari liburan gratis, pengalaman ikut MTQ di lampung, sampe
jadi siswa berprestasi.. kado yang sempurna.
Sementara kakak tertua ku saat
itu memang orang yang juga tak kalah sibuk nya dengan aku dan rini, ia harus
pintar-pintar membagi waktu antar kuliah dengan kegiatan MTQ nya.. tanggung
jawab yang sungguh besar.. kakak tertua ku pingin membayar uang kuliahnya
sendiri.. kakak ku paling aktif di kegiatan mtq.. di sering wara wiri ikut MTQ
di luar sumut.. prestasi dan nama ny apun terkenal dimana mana, jangan kan di
riau saat itu, bahkan dia menjadi yang nomor satu di SUMUT, dia selalu
berangkat nasional, di Kalimantan, sulawesi, banten, Bengkulu, dia harus hidup
mandiri di kota yang jauh dari rumah…
di akhr akhir kelas tiga SMA aku dan rini di tawarin ikut test masuk
perguruan tinggi jalur sekolah, yang masuk jalur ini tentulah orang orang
terpilih, di dahulukan orang orang yang berprestasi dikelas.. saat itu aku dan
rini tak menyia nyiakan kesempatan yang ada, setelah berdiskusi sama yah dan
mama, sama kakak ku juga,, kami akhirnya mengambil formulir , mengisi semua
pertnyaan dan melengkapi persyaratan yang ditetapkan, lalu menyerahkannya
kembali ke pihak sekolah… sembari menunggu pengumuman kami tetap melanjutkan
bimbel kami di medica, saat itu bimbel yang kami ikuti mengharuskan kami untuk
segera pindah ke kota medan, karena di medan lah pusat semua bimbel, dmedan lah
semnagat belajar semakin meningkat, semakin terpacu, dan setiap minggu diadakan
try out untuk semua sekolah di SUMUT.. sungguh jadi semakin giat belajar,
berdoa, berserah dan berpsarah diri di hadapan Allah.. saat di bimbel itu aku dan rini tidur di kosan
kakak ku.. kami berbaur menjadi satu.. hari hari dilalui dengan belajar dan
belajar, membahas soal untuk ikut testing masuk perguruan tinggi..
Sore hari.. saat kami pulang les
dari bimbel.. hp ku berbunyi.. ada pesan masuk dari ayah.. cepat cepat kubuka,
“ selamat buat ananda ananda ayah tercinta, kalian lulus di USU . Rina yang
manis masuk ke fakultas ekonomi jurusan manajemen, sementara si cantik rini
masuk di fakultas ilmu social dan politik jurusan perpajakan” . subhanallaaah…
saat itu juga aku sujud syukur.. lama sekali, aku tak tahan menahan air mata..
aku berpelukan sama rini.. subhanallaahh..
kami mempersiapkan semua nya,
dari persyaratan pihak kampus yang harus di lengkapi, dari segala macam tes ini
itu.. sampe akhinya kami ikut matrikulasi yang diadakan di kampus.. saat itu
ayah memberikan kami sebuah kendaraan dan sebuah laptop untuk mendukung
kemudahan belajar kami.. ayah sangat memberikan kepercayaan pada aku dan rini,
sungguh sampe detik ini kami selalu menjaga amanah dan kepercayaan yang ayah
berikan pada kami..
Saat kuliah lah kehidupan kami
berubah total, harus mandiri, semuanya harus bisa sendiri, gak pernah lagi
makan masakan mama, yang kangen sama rumah, terkadang diam diam saat mau tidur
aku menangis tanpa sepengtahuan rini dan kakak ku.. saat aku jauh, saat itu aku
semakin sayang sama mama sama ayah.. aku selalu menangis di dalam doa ku..
menangis buat mereka.. cara belajar aku
dan rini saat SMA dulu tidak pernah kami tinggalkan, kami belajar dengan metode
yang sama.. di kampus memang harus lebih pintar pintar lagi, pintar mencari
kawan, haru sering membaca madding..
kuliah dengan dosen yang berbagai macam jenis dan macam bentuk semakin
membuat kami jadi mengerti akan kehidupan kampus, kami mulai terbiasa dan mudah
beradaptasi.. kami tak pernah merengek pada ayah dan mama soal sulitnya
kehidupan kampus.. cukuplah mereka mendokan..
ujian mid udan jian semester terlewati.. Alhamdulillah IP ku 3, 58.. smntra rini IP ny cukup tinggi
3, 89.. mama dan ayah tersnyum saat itu.. bulan berganti bulan, akhrnya masuk
ke akhr smster 2.. posisi IP ku tetap
bertahan di 3, 59 smntra rini 3,88.. saat itu aku sempat menjadi salah satu
mahasiswi berprestasi di fakultas ekonomi… Saat Smseter 2 aku mengikuti sebuah
organisasi yang menuntut aku untuk menjaga bagaimana cara berkomunikasi dengan
semua teman teman ku.. dituntut berdasyarkan syariah.. Saat itu lah aku memang
agak sedikit pendiam dan lebih individual, bahkan hanya 2 orng teman ku yang
tahu kalau aku ini punya kembaran.. sementara rini ikut kegiatan mushola..
Saat semester 3, musim MTQ pun
datang menggoda .. aku nekat untuk ikut, padahal tanggung jawab menjadi seorang
mahasiswi itu cukup besar, nilai selain tergantung dari keaktifan, kecerdasan ,
tapi tergantung juga dari kehadiran.. saat itu aku menyiasati nya dengan
bertukar tempat dengan rini… maskudnya saat aku tidak bisa hadir di kampus..
rini lah yang menggantikan aku.. sempurnaa., itu berlangsung selama 2, 3 bhakan
sampe sebulan.. gak da yang mngetahui apa yang kami lakukan.. dari rini aku belajar mengejar pelajaran yang
tertinggal… “untuk bisa maju tidak hanya
pintar, tapi pintar pintar lah”. Itu memang motto kami..
Dari MTQ Allah membukakan pintu
mata hati ku, belajar dari kawan kawan di arena MTQ, aku banyak bertemu dengan
teman teman di berbagai daerah, berbagai macam karakter.. bergaul dan
berkomunikasi, berbagi cerita dengan mereka, berbagi pengalaman hidup.. sungguh
kisah mereka menginspirasi ku untuk terus memperbaiki diri sampai detik ini..
dari mereka aku belajar memaknai dan menjalan kan hidup dengan tegar, sabar dan
ikhlas.. semangat mereka dalam menjalankan syariat Allah dengan ikhlas dan
ridho,. Semangat untuk terus menjaga hati hati mereka, menjaga perilaku mereka,
lidah bahkan pandangan pandangan mereka.. lidah yang selalu basah dengan ayat
ayat suci alquran.. subhanallaahh.. janji Allah memang benar, bahwa Allah akan
meninggikan derajat orang orang yang berilmu.. dan aku benar benar
merasakannya.. dari MTQ juga Allah membukan pintu pintu rezeki ku yang lain, beasiswa
dari SMP, saat SMA, bahkan saat aku kuliah duduk di semester pertama sampai
semester terakhir, dari ilmu kaligrafi ini lah cikal bakal berdirinya usaha kami.. Dari MTQ aku bisa keliling berbagai daerah di
nusantara, dari MTQ aku bisa bertemu orang orang penting dan berpengaruh di
negeri ini.. keluar masuk hotel hotel berbintang pun sudah biasa.. dari MTQ
sebagian 100 dream list ku menjadi kenyataan..
Aku ingat saat itu, kami pernah
di wawancara majalah islam nasional, sabili edisi juli 2010 , membahasa tentang
kami.. sungguh itu memang benar benar karunia Allah untuk memudahkan jalan kami
di hari hari berikutnya.. banyak yang mengetahui kabar tersebut.. terutama
kantor jurusan rini,, aku dan rini sempat menjadi heboh di fisip, teman teman
di fakultas ku pun sudah mengetahui bahwa kami kembar.. beberpa waktu setelah
kejadian itu, ada acara dies natalis (anniversary) di FISIP , aku dan rini di
tawarin untuk mengikuti bazaar di yang diadakan di fisip.. Allhamdulillah kami
setuju, kami sangat bersemangat untuk menampilkan yang terbaik di stan kami..
saat itu, stan-stan yang lain berkelompok yang terdiri dari 7 orang atau
lebih.. sementara aku hanya berdua dengan rini, tapi itu tidak membuat kami
menjadi patah semangat.. kami mulai mengatur konsep, mencari property,
melengkapi pernak pernik untuk lokasi stan kami, dari banner, spanduk, kartu
nama.. saat itu, kami tidur jam setengah 4.. dari jam 12 malam sampai jam 3 pagi kami berada di kampus
untuk mempersiapkan stan kami untuk esok hari.. sungguh perjuangan yang sungguh
menguras tenaga dan pikiran.. kami harus datang jam 8 pagi dan pulang jam 8
malam.. Allahamdulillah bazaar yang diadakan selama 3 hari itu berjalan lancar,
kami hanya menampilkan 2 produk, inai dan kaligrafi.. tapi stan kami lah yang
mendapat kunjungan terbanyak, mendapat perhatian terbanyak.. Allahamdulillah
keuntungan diluar dugaan pun kami dapatkan.. kami menjadi stan terbaik..
Setelah kejadian itu, kami
mendapat banyak job nikahan untuk setiap minggunya.. dari inai nikahan sampe
inai para remaja.. Allah memang memudahkan semua urusan kami untuk terus
mengembangkan usaha,, kami juga di undang untuk mengikuti stan stan di fakultas
lain, seperti pertanian, kedokteran gigi dsb..
saat itu ada teman dari fisip yang mempromosikan usaha kami, dan itu
free.. terimakasih buat expo publisher..
kami diundang menjadi bintang tamu di di berbagai radio di medan untuk
mempromosikan usaha kami, banyak wartawan yang meliput usaha kami.. aku gak tau
udah berapa Koran lokal yang sempat membahas usaha kami.. De Twin inai.. unik,
menarik, usaha yang dirintis oleh kakak beradik yang kembar dan kompak.. bla
bla blaaa.. itu kata kata yang mengupas soal kami yang sempat ku baca di Koran
lokal.. soal kami yang pintar kaligrafi,
punya usaha inai pun sempat di publikasikan di madding kampus masing masing
fakultas aku dan rini.. banyak dosen dan staf staf kantor yang memesan inai
pada kami.. Subhanallaah, silaturahmi yang baik sekali..
******
Sampai sekarang, aku sudah masuk
semester 7, lagi sibuk skrpisi.. dengan IPK 3, 6 smsntra rini yang akan di wisuda selasa tanggal 29
november 2011.. dia menjadi mahasiswi beprestasi tahun ini di fakultasnya..
kegiatan MTQ pun terus kami ikuti.. bahkan Allah telah membukakan jalan Lain
bagi aku dan rini selain MTQ, kami membuka usaha Inai.. de Twin’s inai, itu lah
nama usaha kami.. telah berjalan selama 2 tahun.. Alhamdulillah pendapatannya
lumayan.. dari situ kami bisa membeli sebuah kendaran baru lagi.. usaha kami di
bidang inai untuk acara nikahan dan buat remaja, selain itu juga kami merambah
dunia kaligrafi yang khusus di bisniskan, bukan untuk di pertandingkan.. tahun
ini kami juga mendapat dana hibah dari bank mandiri sebesar 16 juta rupiah untuk
perluasan dan pengembangan usaha kami.. kakak ku mengajar di international
scholl , Alhamdulillah tahun depan kakak ku akan berangkat haji.. sementara
abang ku sekarang lagi kuliah di Jakarta.. STIP, sekolah tinggi ilmu pelayaran,
yang sebelumnya ia gagal untuk menjadi PNS di kabupaten tempat kami tinggal..
saat itu ayah dan mama telah mengeluarkan banyak uang, tapi ternyata Allah memang
punya rencana yang lebih indah buat abang dan keluarga.. ayah ku saat ini telah
naik jabatan sebagai kepala sekolah… sementara mama sedang mempersiapkan urusan
sertifikasinya untuk menyusul ayah ku yang terlebih dahulu mengikuti kegiatan
itu… adik bungsu ku duduk di kelas 3 SMA, sedang mempersiapkan diri untuk
melanjutkan pendidikannya…
Itu
hanyalah sepenggal kisah kepompong kepompong yang ingin merubah dirinya menjadi
sebuah kupu-kupu.. perlu banyak lagi belajar, belajar melukis sayap sayap nya
agar kelihatan indah..
********
masih
banyak cerita teman teman yang lain diluar sana yang lebih sempurna, beruntung,
bahkan lebih banyak mengukir prestasi di kancah nasional bahkan internasional..
tapi dengan menuliskan kisah di atas,, itu lah cara ku untuk mensyukuri semua
nikmat dan karunia Allah, Allah selalu ada buat hamba hambanya yang selalu
membutuhkannya, memohon,dan merintih, Allah melihat setiap tetes keringat
perjuangan hambanya , Allah memang selalu mempunyai kejutan kejutan indah untuk
setiap hambanya.. bahkan sampai detik ini aku terus merasakan kejutan itu, alhamdulillah
terbukti dari terwujudnya satu persatu impian impian yang aku tuliskan setahun
yang lalu… saat aku melihat buku diary ku yang bertuliskan 100 impian itu,
sesaat aku ingin menangis.. sudah banyak dari impian itu yang akhirnya
terwujud,, bahkan sekarang aku menambahkan impian impian baru dalam diary ku..
Aku hanya gadis kecil yang
berusia 21 tahun, gadis yang ingin terus berprestasi dalam setiap perjalanan
hidupku.. aku selalu berharap Allah
tetap mengizinkan aku untuk tetap berprestasi sampai batas kemampuan ku.. ya Allah.. aku ingin lebih dekat lagi dengan
MU.. aku ingin menikmati berjuta juta detik dalam setiap hari yang ku lalui
untuk belajar mencintai MU dengan sederhana dan semampuku.. agar aku bisa menikmati
kesempurnaan itu.. kesempurnaan antara prestasi duniawi dan akhirat ku..
------------------------------------------
Manjadda Wa Jadda------------------------------------